Ini Dia Aspek-Aspek yang Membedakan Produk Jasa dengan Barang Fisik
Dalam dunia usaha, baik produk jasa maupun barang fisik memiliki peran penting. Namun, kedua jenis produk ini memiliki aspek-aspek yang membedakan satu sama lain. Apa sajakah itu, mari kita bahas satu per satu.
Pengertian Produk Jasa
Contoh Pekerjaan Di Bidang Jasa
Sebelum membahas ke aspek-aspeknya, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu produk jasa. Jadi, produk jasa itu adalah layanan atau tindakan yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa adanya objek fisik yang dapat dibawa pulang. Jasa berbeda dengan barang fisik yang mana terdapat objek fisik yang dapat dibawa pulang.
Ketika konsumen membeli jasa, mereka membayar untuk manfaat atau pengalaman yang telah diberikan. Contohnya seperti layanan perbankan, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Produk jasa bersifat abstrak dan berfokus pada kepuasan langsung atau hasil yang dirasakan oleh konsumen.
Beberapa aspek utama yang membedakan produk jasa dengan barang fisik adalah sebagai berikut:
1. Tidak Berwujud (Intangibility)
Salah satu aspek paling mencolok dari produk jasa adalah sifatnya yang tidak berwujud (abstrak). Ini berarti jasa tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat atau disentuh sebelum konsumen menggunakannya. Misalnya, kita mengikuti les privat. Sebagai konsumen atau pelanggan, kita membayar pengetahuan dan layanan yang telah diberikan oleh guru les tersebut, bukan objek fisik yang dapat dibawa pulang. Lalu, apa yang kita bawa? Yang kita bawa dari layanan tersebut adalah kita mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan jasa karena konsumen tidak dapat mengevaluasi layanan sebelumnya. Sehingga, bisnis jasa sering kali harus mengandalkan kepercayaan, ulasan pelanggan, atau reputasi perusahaan untuk dapat menarik minat konsumen.
Guru Les Privat Sedang Mengajar Konsumennya
2. Variabilitas (Variability)
Kualitas layanan jasa seringkali tidak tetap atau bervariasi. Variabilitas ini disebabkan oleh perbedaan dalam cara penyedia layanan memberikan jasa atau bahkan kondisi lingkungan ketika layanan diberikan. Contohnya, pengalaman pelanggan di sebuah restoran bisa berbeda dari waktu ke waktu tergantung pada staf yang melayani dan suasana hari itu. Oleh karena itu, perusahaan jasa biasanya memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada para karyawannya untuk menjaga konsistensi dan kualitas layanan serta memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik.
3. Tidak Dapat Disimpan (Perishability)
Maksudnya, jasa tidak dapat disimpan atau ditunda untuk digunakan di lain waktu. Contohnya yaitu kamar hotel yang masih kosong. Seiring berjalannya waktu, kamar hotel tersebut akan sudah diisi oleh konsumen lain. Tentunya hal ini berbeda dengan barang fisik yang bisa disimpan dalam beberapa stok. Sehingga, bisnis jasa harus memiliki strategi yang baik dalam mengelola kapasitas dan permintaan, seperti menggunakan sistem reservasi atau penyesuaian harga untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya.
4. Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Produksi dan konsumsi jasa sering kali terjadi secara bersamaan, yang berarti jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedia layanan atau konsumen. Misalnya, dalam layanan salon, konsumen harus hadir untuk mendapatkan perawatan langsung dari penyedia jasa. Berbeda dengan barang fisik, dimana barang fisik dapat diproduksi terlebih dahulu di pabrik, disimpan di gudang, dan baru dijual kepada konsumen di lain waktu. Karena tidak terpisahkan, interaksi antara penyedia dan pelanggan menjadi hal penting dalam layanan jasa. Ini memberikan peluang dalam bisnis jasa untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.
5. Keterlibatan Pelanggan/Konsumen (Customer Involvement)
Dalam jasa, keterlibatan konsumen sering diperlukan selama proses pemberian layanan. Sebagai contoh, dalam layanan konsultasi, keterlibatan dan keterbukaan konsumen dibutuhkan agar penyedia jasa dapat memberikan solusi yang tepat. Sementara pada barang fisik, keterlibatan pelanggan cenderung terbatas pada proses pembelian dan konsumsi saja. Dalam layanan jasa, konsumen sering kali memberikan masukan yang memengaruhi hasil layanan. Sehingga penting bagi penyedia jasa untuk berkomunikasi dengan baik dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Itu dia aspek-aspek yang membedakan antara produk jasa dengan barang fisik. Semoga postingan ini bermanfaat ya!!